Pages

Subscribe:

Labels

Blogger templates

Senin, 12 Desember 2011

Wali-Wali Syetan Beserta Kesesatan-Kesesatan Mereka

Orang Muslim beriman, bahwa syetan mempuyai wali-wali dari kalangan manusia. Syetan berkuasa atas mereka, kemudain membuat mereka lupa dzikir kepada Allah Ta'ala, membujuk mereka kepada keburukan, dan menyodorkan kebatilan kepada mereka, menulikan mereka dari mendengar kebenaran, dan membutakan mereka dari melihat bukti-bukti kebenaran.
Mereka tunduk kepada syetan, dan taat kepada perintah-perintanya. Syetan merayu mereka dengan keburukan, dan menjerumuskan mereka ke dalam kerusakan dengan tazyin (menghias sesuatu sehingga terlihat sebaliknya), hingga ia kenalkan kemungkinan kepada mereka, dan mereka pun mengenalnya. Syetan membuat menghias kebaikan sebagai kemungkaran kepada mereka, dan mereka memungkiri kebaikan tersebut. Mereka adalah musuh-musuh wali-wali Allah Ta'ala dan perang selalu meledak di antara kedua kelompok.
Wali-wali Allah Ta'ala setia kepada Allah Ta'ala, sedang mereka memusuhinya. Wali-wali mencintai Allah Ta'ala, dan membuat-Nya ridha, sedang mereka membuat-Nya marah, dan murka kepada mereka. Maka, kutukan Allah Ta'ala atas mereka, kendati banyak sekali kejadian-kejadian luar biasa terjadi pada mereka. Seperti, mereka bisa terbang ke langit atau berjalan di atas air. Sebab, itu tidak lain adalah istidraj dari Allah Ta'ala bagi orang yang memusuhi-Nya, atau menjadi penolong syetan dalam menghadapi orang-orang yang setia kepada-Nya. Orang muslim meyakini itu semua karena dalil-dalil wahyu dan dalil-dalil akal.
Dalil-Dalil Wahyu
  1. Penjelasan Allah Ta'ala tentang wali-wali syetan dalam firman-firman-Nya, seperti firman-firman-Nya berikut ini.
    • "Dan orang-orang yang kafir, wali-wali mereka ialah syetan yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka ini penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (Al-Baqarah: 257)
    • "Sesungguhnya syetan membisikkan kepada wali-walinya, agar mereka membantah kamu dan jika kalian menuruti mereka, sesungguhnya kalian tentulah menjadi orang-orang yang musyrik." (Al-An'am: 121)
    • "Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpun mereka semuanya (dan Allah berfirman), ‘Hai golongan jin, sesungguhnya kalian telah banyak (menyesatkan) manusia', lalu berkatalah wali-wali mereka dari golongan manusia, 'Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebagian dari kami telah mendapatkan kesenangan dari sebagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami'. Allah berfirman, ‘Neraka itulah tempat diam kalian, sedang kalian kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)'." (Al-An'am: 128)
    • "Barang siapa berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur'an), Kami adakan baginya syetan (yang menyesatkan). Maka, syetan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syetan-syetan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk." (Az-Zukhruf: 36-37)
    • "Sesungguhnya Kami telah menjadikan syetan-syetan sebagai wali-wali bagi orang-orang yang tidak beriman." (Al-A'raf: 27)
    • "Sesungguhnya mereka menjadikan syetan-syetan sebagai wali-wali selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk." (Al-A'raaf: 30)
    • "Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka." (Fushshilat: 25)
    • "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, 'Sujudlah kalian kepada Adam', maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kalian mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai wali-wali selain Aku, padahal mereka musuh kalian?" (Al-Kahfi: 50)
  2. Penjelasan Rasulullah saw. tentang wali-wali syetan dalam sabda-sabdanya, misalnya dalam sabda-sabdanya berikut ini.
    • Sabda Rasulullah saw. ketika beliau melihat salah satu bintang dilempar, kemudian bersinar, "Apa yang kalian katakan tentang hal ini pada masa jahiliyah?" Para sahabat menjawab, "Dulu kami berkata bahwa (bintang dijatuhkan) itu karena orang penting telah meninggal dunia, atau orang penting telah lahir", Rasulullah saw. bersabda, "Bintang dilempar (dijatuhkan) tidak karena kematian seseorang atau karena kehidupanya. Namun, jika Tuhan kita Tabaraka wa Ta'ala telah memutuskan sesuatu, maka para malaikat pemikul Arasy bertasbih, kemudian seluruh penghuni sesudah mereka bertasbih, kemudian diteruskan malaikat-malaikat sesudah mereka hingga tasbih memenuhi seluruh penghuni langit. Penghuni langit bertanya kepada malaikat-malaikat pemikul Arasy, 'Apa yang difirmankan Tuhan kita?' Malaikat-malaikat pemikul Arasy menjelaskan kepada penghuni langit apa yang difirmankan Allah, kemudian penghuni setiap langit meminta penjelasan (tentang apa yang Allah menyebar ke seluruh penghuni langit dunia, kemudian syetan-syetan mencuri wahyu tersebut, kemudian mereka dilempar (dengan bintang tersebut), kemudian mereka memberikannya kepada wali-wali mereka. Apa yang mereka dalam bentuk aslinya adalah benar, namun mereka memberi tambahan ke dalamnya." (Diriwayatkan Muslim, Ahmad dan lain-lain).
    • Sabda Rasulullah saw. ketika beliau ditanya tentang dukun, "Mereka tidak ada apa-apanya". Para sahabat berkata, "Ya, namun mereka kadang-kadang mengatakan sesuatu pada kami, kemudian sesuatu tersebut menjadi benar." Rasulullah saw. bersabda, "Perkataan tersebut adalah kebenaran yang dicuri jin. Ia mendengarkannya ke telinga wali-walinya, kemudian wali-walinya menambahkan status kebohongan di perkataan tersebut." (Diriwayatkan Al-Bukhari)
    • "Tidak ada salah seorang dari kalian, melainkan ia didampingi teman dari jin." (Diriwayatkan Muslim).
    • "Sesungguhnya syetan mengalir di peredaran darah anak keturunan Adam. Oleh karena itu, himpitlah dia di peredarannya dengan puasa." (Diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim).
  3. Apa yang disaksikan puluhan ribuan manusia, berupa kondisi-kondisi kesyetanan yang aneh di semua zaman, dan semua tempat yang terjadi pada wali-wali syetan. Di antara wali-wali syetan, ada orang yang didatangi syetan dengan beraneka ragam makanan dan minuman. Ada di antara mereka yang diajak bicara syetan dengan ghaib dan syetan memperlihatkan padanya batin, segala sesuatu, dan rahasia-rahasianya. Ada di antara mereka yang didatangi syetan yang menjelma dalam bentuk salah seorang shalih. Ketika orang tersebut meminta pertolongan kepadanya, syetan ingin menipunya, menyesatkannya, dan membawanya kepada syirik kepada Allah, dan maksiat kepada-Nya. Di antara mereka ada yang dibawa syetan ke tempat yang jauh, atau syetan menghadirkan padanya orang-orang atau barang-barang dari tempat yang jauh. Dan kejadian-kejadian lain yang didukung syetan, jin-jin pembangkang dan brengsek.
Kejadian-kejadian kesyetanan di atas terjadi karena keburukan ruh manusia akibat melakukan berbagai keburukan, kerusakan, kekafiran, kemaksiatan yang jauh dari orang yang mempunyai kebenaran dan kebaikan, jauh dari iman, dan jauh dari keshalihan hingga kebutuhan ruh tersebut menyatu dengan ruh syetan-syetan yang dicetak di atas keburukan. Dan sebagian dari mereka mengabdi kepada sebagian yang lain sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Oleh karena itu, dikatakan kepada mereka pada hari kiamat, "Hai golongan jin (syetan), sesungguhnya kalian telah banyak (menyesatkan) manusia". Wali-wali jin (syetan) dari manusia berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebagian dari kami telah dapat kesenangan dari sebagian (yang lain)." (Al-An-am: 128).
Adapun perbedaan antara karamah Rabbaniyah wali-wali Allah dengan kejadian-kejadian kesyetanan itu bisa dilihat pada perilaku seseorang dan kondisi dirinya. Jika orang tersebut termasuk orang beriman, orang bertakwa yang berpegang teguh kepada Syari'at Allah secara lahir dan batin, maka kejadian-kejadian luar biasa yang terjadi padanya adalah karamah dari Allah Ta'ala untuknya. Jika orang tersebut termasuk orang brengsek, buruk, jauh dari ketakwaan, dan tenggelam dalam berbagai kemaksiatan, kekafiran, dan kerusakan, maka kejadian-kejadian luar biasa yang terjadi padanya adalah sejenis istidraj, atau pengabdian syetan untuknya, atau bantuan syetan padanya.
Sumber: Diadaptasi dari Abu Bakr Jabir al-Jazairi, Minhaajul Muslim, atau Ensiklopedi Muslim: Minhajul Muslim, terj. Fadhli Bahri (Darul Falah, 2002), hlm. 81-85.

Wali-Wali Allah Beserta Karamah-Karamah Mereka

Orang Muslim beriman bahwa Allah Ta'ala mempunyai wali-wali dari hamba-hamba-Nya yang Dia pilih untuk beribadah kepada-Nya, menjadikan mereka taat kepada-Nya, memuliakan mereka dengan memberikan cinta-Nya kepada mereka, dan memberikan karamah-karamah-Nya kepada mereka.
Allah Ta'ala adalah wali mereka yang mencintai dan mendekatkan mereka. Sedang, mereka adalah wali-wali Allah Ta'ala yang mencintai-Nya, mengagungkan-Nya, memerintah dengan perintah-Nya, melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, melarang dengan larangan-Nya, mencintai dengan cinta-Nya, dan marah dengan kemarahan-Nya. Jika mereka meminta sesuatu kepada Allah Ta'ala, maka Dia memberikan permintaan mereka. Jika mereka meminta pertolongan kepda Allah Ta'ala, maka Dia menolong mereka. Jika mereka meminta perlindungan kepada Allah Ta'ala, maka Dia melindungi mereka. Mereka adalah orang-orang beriman, orang-orang bertakwa, orang-orang yang memiliki karamah, dan orang-orang yang memiliki khabar gembira di dunia dan akhirat.
Setiap orang mukmin dan bertakwa adalah wali Allah Ta'ala. Hanya saja, tingkatan mereka berbeda tergantung kepada ketakwaaan mereka dan keimanan mereka. Siapa saja yang beriman dan ketakwaannya sempurna, maka kedudukannya di sisi Allah Ta'ala tinggi dan karamah-Nya lengkap. Pemimpin para wali adalah para rasul dan para nabi. Dan sesudah mereka adalah kaum Mukminin.
Karamah-karamah yang terjadi kepada wali-wali Allah Ta'ala dari kaum Mukminin, seperti makanan sedikit menjadi banyak, atau menyembuhkan sakit, atau menyelam di laut, atau tidak terbakar oleh api, adalah sejenis mukjizat. Bedanya, mukjizat terjadi setelah adanya tantangan. Contoh tantangan ialah seperti tantangan Rasulullah saw. kepada orang-orang Quraisy, "Bagaimana menurut kalian, jika aku mendatangkan ini dan itu, apakah kalian membenarkanku? Jika tidak, Allah akan menyiksa kalian karena kalian tidak beriman, padahal mukjizat telah diperlihatkan kepada kalian." Sedang, karamah tidak. Karamah terbesar ialah konsisten melaksanakan perintah-perintah yang disyariatkan, dan menjauhi hal-hal haram serta larangan-larangan.
Dalil-Dalil Wahyu
  1. Penjelasan Allah Ta'ala tentang wali-wali-Nya, dan karamah-karamah mereka dalam firman-firman-Nya, seperti firman-firman-Nya berikut.
    • "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah yang demikian itu adalah kemenangan yang besar." (Yunus: 62-64)
    • "Allah pelindung (wali) orang-orang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)." (Al-Baqarah: 257)
    • "Dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya? Orang-orang yang berhak menguasai(nya), hanyalah orang-orang yang bertakwa." (Al-Anfal: 34)
    • "Sesungguhnya pelindungku (waliku) ialah Allah yang telah menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang shalih." (Al-A'raf: 196)
    • "Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkinan dan kekejian sesungguhnya Yusuf termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih." (Yusuf: 24)
    • "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka." (Al-Isra': 65)
    • "Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata, ‘Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?' Maryam menjawab, ‘Makanan itu dari sisi Allah'." (Ali Imran: 37)
    • "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul. (Ingatlah) ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan. Kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelah oleh ikan paus besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah. Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit." (As-Shaffaat: 139-144)
    • "Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, ‘Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu." (Maryam: 24-26)
    • "Kami berfirman, ‘Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.' Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi." (Al-Anbiya: 69-70)
    • "Atau kamu kira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan? (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, 'Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).' Maka kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu." (Al-Kahfi: 9-12)
  2. Penjelasan Rasulullah saw. tentang wali-wali Allah Ta'ala, dan karomah-karomahnya mereka dalam hadits-haditsnya, seperti dalam hadits-hadits berikut ini.
    • Sabda Rasulullah saw. yang beliau riwayatkan dari Allah Azza wa Jalla yang berfirman, "Siapa memusuhi wali-Ku, Aku mengumumkan perang terhadapnya. Hamba-Ku tidak mendekat kepada-Ku dengan sesuatau yang paling aku cintai daripada apa yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika aku telah menintainya, Aku menjadi telinganya di mana ia mendengar dengannya, Aku menjadi matanya di mana ia melihat dengannya, Aku menjadi tangannya di mana ia bertindak dengannya, dan Aku menjadi kakinya di mana ia berjalan dengannya. Jika ia meminta sesuatu kepada-Ku, Aku pasti memberi permintaannya. Jika ia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pasti melindunginya." (Diriwayatkan Al-Bukhari).
    • Sabda Rasulullah saw. dalam haditsnya yang beliau riwayatkan dari Allah Ta'ala yang berfirman, "Aku pasti balas dendam bagi wali-wali-Ku seperti balas dendamnya singa yang marah."
    • "Sesungguhnya Allah mempunyai orang-orang jika mereka bersumpah dengan Allah, maka Allah pasti mengabulkan sumpahnya." (Muttafaq Alaih).
    • "Sungguh pada umat-umat sebelum kalian terdapat orang-orang muhaddatsun (orang yang diberi ilham kebenaran di mulut mereka). Jika di umatku terdapat salah seorang dari mereka, maka dialah Umar bin Khaththab." (Muttafaq Alaih).
    • "Seorang wanita menyusui anaknya, kemudian ia melihat seorang laki-laki mengendarai kuda molek, ia pun berkata, ‘Ya Allah, jadikan anakku seperti itu.' Kemudian anak yang disusuinya menoleh ke arah orang tersebut, dan berkata, ‘Ya Allah, jangan jadikan aku seperti dia'." (Muttafaq Alaih). Ucapan anak yang masih menyusui tersebut adalah karamah bagi ayahnya, dan bagi dia sendiri.
    • Sabda Rasulullah saw. tentang kisah ahli ibadah Juraij, dan ibunya, ketika ibunya berkata, "Ya Allah, jangan matikan dia (Juraij) hingga Engkau memperlihatkan padanya wajah wanita-wanita pelacur." Allah Ta'ala mengabulkan doa ibu Juraij sebagai karamah dari-Nya kepadanya. Ahli ibadah, Juraij berkata -ketika ia dituduh bahwa bayi haram adalah anaknya- kepada bayi tersebut, "Siapa ayahmu, nak?" Bayi tersebut menjawab, "Ayahku adalah pengembala kambing." (Diriwayatkan Al-Bukhari). Ucapan bayi tersebut adalah karamah bagi Juraij.
    • Sabda Rasulullah saw. tentang tiga sekawan yang tertahan di dalam gua karena batu menutup pintunya, kemudian mereka berdoa kepada Allah Ta'ala dan mendekat kepada-Nya dengan amal perbuatan mereka. Allah Ta'ala pun mengabulkan doa mereka, dan membukakan pintu gua bagi mereka, hingga mereka dapat keluar daripadanya dengan selamat. Itu adalah karomah mereka. (Muttafaq Alaih).
    • Sabda Rasulullah saw. tentang pendeta dengan muridnya. Beliau berkisah bahwa murid pendeta tersebut melempar batu ke hewan yang menghalangi perjalanan manusia, kemudian hewan tersebut mati, dan manusia pun bisa berjalan kembali dengan normal. Itu adalah karamah bagi murid tersebut. Raja ketika itu berupaya membunuh sang murid dengan berbagai cara, namun semuanya gagal. Bahkan, mereka melemparkanya dari gunung tinggi, namun sang murid tidak mati. Raja melempar sang murid ke laut, namun ia keluar daripadanya dengan berjalan dan tidak mati. Itun semua adalah karamah bagi sang murid yang beriman dan shalih. (Diriwayatkan Al-Bukhari).
  3. Penglihatan langsung ribuan ulama terhadap para wali dan karamah-karamah mereka yang tidak bisa dihitung (sebagian besar karomah-karomah ini disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari, Sunan-Sunan yang shahih, dan atsar-atsar yang diterima dengan mutawatir).
    • Diriwayatkan bahwa para malaikat mengucapkan salam kepada Imran bin Hushain r.a.
    • Salman dan Abu Darda' Radhiyallahu Anhuma makan di salah satu piring, kemudian piring tersebut, atau makanan yang ada di dalamnya bertasbih.
    • Khabbab r.a. ditawan di Makkah, kemudian ia diberi anggur oleh seseorang yang kemudian ia makan, padahal di Makkah tidak ada anggur.
    • Al-Barra' bin Azib, jika ia bersumpah dengan sesuatu kepada Allah Ta'ala, maka Dia mengabulkannya. Di Perang Al-Qadisiyyah, ia bersumpah kepada Allah Ta'ala, agar Dia membuat kaum Muslimin bisa memenggal kepala orang-orang musyrikin. Dan ia orang yang pertama kali syahid di dalamnya. Permintaan Al-Barra' bin Azib tersebut betul-betul terkabul.
    • Ketika Umar bin Khaththab r.a. berkhutbah di atas mimbar Rasulullah saw., tiba-tiba ia berkata "Hai Sariyah, ke gunung! Hai Sariyah, ke gunung!" Umar bin Khaththab memberi pengarahan kepada komandan pasukan yang bernama Sariyah, dan Sariyah pun mendengar suara Umar bin Khaththab. Kemudian pasukan bergerak ke gunung. Itu adalah kemenangan mereka, dan kekalahan musuh-musuh mereka, kaum musyrikin. Ketika Sariyah pulang ke Madinah, ia bercerita kepada Umar bin Khaththab dan para sahabat, bahwa ia mendengar suara Umar bin Khaththab yang diucapkan di atas mimbar Rasulullah saw.
    • Jika Al-Ala' bin Al-Hadhrami r.a. berkata dalam doanya, "Wahai Dzat Yang Maha Mengetahui, Wahai Dzat Yang Maha Bijaksana, Wahai Dzat Yang Maha Tinggi dan Wahai Dzat Yang Maha Agung," maka doanya dikabulkan Allah Ta'ala. Bahkan, ketika ia dan pasukannya mengarungi lautan, maka pelana kuda-kuda mereka tidak basah.
    • Hasan Basri mendoakan keburukan kepada orang yang menyakitinya, kemudian orang tersebut meninggal dunia saat itu juga.
    • Salah seorang dari An-Nakh'i sedang mengendarai keledainya, tiba-tiba keledainya mati dalam perjalanannya. Kemudian ia berwudhu, shalat dua rakaat, dan berdoa kepada Allah Azza wa Jalla. Tiba-tiba Allah menghidupkan kembali keledainya, kemudian ia letakkan barangnya di atas keledainya lagi. Dan karamah-karamah lainnya yang tidak bisa dihitung, dan disaksikan ribuan manusia, bahkan jutaan manusia.
Sumber: Diadaptasi dari Abu Bakr Jabir al-Jazairi, Minhaajul Muslim, atau Ensiklopedi Muslim: Minhajul Muslim, terj. Fadhli Bahri (Darul Falah, 2002), hlm. 75-81.

Hari Besar Orang-Orang Kafir

Dalam banyak hadits disebutkan bahwa nabi saw selalu memerintah umat islam untuk berbeda dengan orang-orang kafir, baik dalam kehidupan sehari-hari seperti cara berpakaian, makan-minum, pergaulan dan sebagainya, maupun dalam masalah ibadah, nabi selalu berkata: khaalifuu al yahuud (berbedalah dengan orang-orang yahudi).

            Oleh karena itu pada bulan muharram, selain memerintah untuk berpuasa pada hari asyura' yaitu tanggal sepuluh muharram, nabi juga memerintah untuk berpuasa tanggal sembilan, hal ini agar tidak sama dengan orang yahudi, karena mereka juga berpuasa pada tanggal sepuluh, sebagai rasa syukur kepada Allah swt. atas diselamatkannya nabi Musa as. dari kejaran Fir'aun. Begitu pula nabi memerintahkan untuk memanjangkan jenggot, dan memotong kumis, dalam rangka berbeda dengan orang-orang yahudi, sebagaimana beliau memerintah kita untuk shalat memakai sandal, karena orang-orang yahudi dan nasrani tidak memakai sandal. Dan masih banyak hal lain dimana rasulullah saw. memerintahkan umat islam agar berbeda dengan orang-orang kafir.         
  Sebelum itu Allah swt. juga melarang umat islam mengikuti jejak langkah orang-orang kafir, sebagaimana firman Allah:
"Dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya Telah diturunkan Al Kitab kepadanya, Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik". (QS.al hadid ayat 16).
Juga firman-Nya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim" (QS. al maidah: 51).
            Namun yang sangat disayangkan, walau sudah diperingatkan dan dilarang dalam al-Qur'an dan hadits-hadits nabi saw, agar tidak mengikuti jejak langkah orang-orang kafir, kenyataannya masih banyak, dan bahkan banyak sekali orang-orang islam yang masih selalu mengikuti jejak langkah orang-orang kafir, dan itu sudah diprediksi oleh nabi saw dalam sebuah hadits: "Sungguh kalian akan mengikuti jejak langkah orang-orang sebelum kalian selangkah demi selangkah, hingga apabila mereka memasuki lubang dhab(biawak), niscaya kalian mengikutinya. Para sahabat bertanya, apakah maksudnya orang-orang yahudi dan nasrani? Beliau berkata: siapa lagi kalau bukan mereka." (HR. Bukhari Muslim).
             Rupanya hadits nabi di atas sekarang sudah menjadi kenyataan, dimana antara  orang islam dan orang kafir sulit dibedakan, hal ini karena orang-orang islam sudah banyak yang mengikuti jejak langkah orang-orang kafir, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam acar ritual keagamaan, pada hari natal dan tahun baru misalnya, yang merayakan bukan hanya orang-orang yang beragama nasrani, akan tetapi banyak umat islam yang ikut merayakan, baik yang langsung maupun sekedar mengucapkan selamat natal. Di bulan februari banyak anak muda dari kaum muslimin yang ikut merayakan hari valentine yang disebut sebagai hari kasih sayang, yang notabene merupakan syi'ar dari agama nasrani.



            Sebab-sebab orang islam ikut merayakan hari besar orang-orang kafir.
            Ada beberapa sebab mengapa sebagian orang islam ikut merayakan hari besar orang-orang kafir, di antaranya:
1. Pengetahuan mereka yang sangat minim terhadap ajaran agama islam, sehingga tidak bisa membedakan mana yang merupakan ajaran islam dan mana yang bukan.
2. Sebagian mungkin tahu bahwa itu adalah hari besar orang-orang kafir, namun tidak tahu kalau islam melarang ikut merayakannya.
3. Suka menikuti trend atau apa yang lagi tenar dan baru tanpa memikirkan apakah tindakannya benar atau salah, berguna atau tidak.

            Beberapa bentuk dalam mengikuti perayaan tersebut:
            Setiap agama apapun namanya dan bentuknya, mempunyai suatu hari yang diagungkan dan dirayakan, ada yang memang berasal dari ajaran mereka, dan ada juga yang mereka ciptakan sendiri, baik sebagai ritual keagamaan atau sekedar tradisi, dan hal ini bisa dijelaskan sebagai berikut:
- Pertama: peringatan keagamaan yang dimaksudkan untuk ibadah, seperti hari natal atau kelahiran nabi Isa as. dan lainnya, dimana banyak umat islam yang ikut merayakannya sebagimana yang terjadi diberbagai belahan dunia islam, sebagian ada yang hadir karena memenuhi undangan orang-orang kafir, baik dari teman kerjanya, teman politik, relasi, atau dengan maksud dan tujuan lainnya. Keikutsertaan dalam peringatan keagamaan ini bagi umat islam jelas haram hukumnya dan dihawatirkan bisa menyebabkan keluar dari agama islam.
- Kedua: peringatan hari-hari yang mana asalnya merupakan syi'ar orang-orang kafir, kemudian berubah menjadi tradisi yang mendunia, seperti moment olympiade, konon pada awalnya olympiade ini berasal dari hari besar orang yunani kemudian berubah menjadi ajang lomba olah raga internasional, namun nuansa ritulnya masih kelihatan, walaupun banyak yang tidak memperhatikan dan menyadarinya, seperti dalam acara pembukaan yang kelihatannya begitu sakral, hal ini ditambah lagi dengan penyalaan api olympiade yang di arak keliling yang mirip dengan pemyembahan terhadap api. Adapun bentuk keikut sertanan dalam moment tersebut, bisa dengan mengirim tim ke sana, atau mengadakan pelaksanaanya di Negara islam. Ikut serta dalam momen ini juga tidak boleh karena beberapa hal:
a.    Karena olympiade ini pada asalnya merupakan hari besar orang yunani seperti telah disebutkan di atas, bahkan termasuk salah satu hari besar terpenting orang yunani.
b.    Nama peringatan tersebut tidak berubah dari nama asalnya ketika masih merupakan peringatan keagamaan.
Adapun pada ahirnya berubah menjadi ajang lomba olahraga, hal ini tidak menghilangkan, sifatnya sebagai hari keagamaan, berdasarkan hadits nabi saw yang diriwayatkan oleh Tsabit bin ad Dhahhak ra berkata: Pada masa rasulullah saw ada seseorang yang bernadzar akan menyembelih unta di suatu tempat yang bernama bawwanah lalu ia datang kepada nabi saw dan berkata kepada beliau: sungguh aku telah bernadzar akan menyembelih unta di bawwanah, maka nabi saw berkata: "Apakah dulu di sana ada salah satu berhala orang jahiliyah yang disembah?" Para sahabat berkata: tidak, nabi bertanya lagi: "Apakah dulu di sana pernah diadakan peringatan hari keagamaan mereka?" Sahabat berkata: tidak, maka nabi saw berkata: "laksanakanlah nadzarmu, karena tidak boleh melaksanakan nadzar dalam kemaksiatan kepada Allah, dan tidak pula pada suatu hal yang tidak bisa dilakukan oleh manusia". (HR. Abu Daud).
Dalam hadits ini nabi menanyakan tentang asal-usul dan sejarah suatu tempat, apakah di sana pernah ada berhala orang kafir, atau pernah diadakan prosesi keagamaan? Kalau iya, maka tidak boleh menyembelih unta di tempat tersebut. Jadi nabi memperhatikan asal-usul dan sejarah suatu hal, sedangkan olympiade pada awalnya merupakan peringatan keagamaan orang yunani.
Ibnu taimiyah berkata: "ini berarti bahwa suatu tempat yang merupakan tempat hari besar mereka tidak boleh dijadikan tempat menyembelih walaupun bernadzar, begitu juga tempat berhala mereka … dan jelas hal itu berarti mengagungkan tempat yang diagungkan oleh mereka, atau menghidupkan syi'ar mereka … kalau tempat perayaan mereka dilarang, apalagi dengan perayaan itu sendiri?".
Dalam masalah olympiade, bukan hanya masalah waktu dan tempatnya saja, malainkan merupakan peringatan itu sendiri, dengan asal nama dan acara pelaksanaannya, dimana dilakukan penyalaan api olympiade yang merupakan syi'ar peringatan, begitu pula waktunya, karena dahulu orang yunani melakukannya empat tahun sekali, demikian pula sekarang juga dilakukan empat tahun sekali. Jadi ikut serta dalam momen ini, berarti ikut serta dalam peringatan mereka, dan mengadakannya di negera islam merupakan adopsi peringatan tersebut ke Negara islam.

Ketiga: Hari-hari atau minggu-minggu yang diciptakan oleh orang-orang kafir, hal ini ada dua macam:
1.    sesuatu yang berasal dari agama orang kafir kemudian berubah menjadi tradisi yang berkaitan dengan maslahat duniawi seperti hari buruh yang diciptakan oleh para penyembah pohon. Ini juga tidak boleh dilakukan oleh umat islam, karena berasal dari hari besar orang kafir.
2.    sesuatu yang tidak berasal dari agama, seperti hari kesehatan internasional, hari pembebasan buta huruf dan lain-lain. Pada dasarnya melakukan suatu tradisi orang kafir tidak dibolehkan, namun kalau tradisi tersebut tidak berasal dari agama mereka, dan ada manfaatnya bagi kemanusiaan secara umum, dan tidak menjadi syi'ar agama tertentu maka hal ini tidak ada salahnya orang islam melakukannya.

Keempat: termasuk meniru orang-orang kafir dalam masalah hari-hari besar adalah, merayakan hari besar islam seperti idul fitri dan idul adha dengan meniru cara-cara orang kafir dalam merayakan hari besar mereka, seperti merayakan idul fitri dan idul adha dengan pesta-pora, dengan nyanyian dan musik, atau mengadakan panggung gembira, dan sebagainya. ini tidak dibenarkan dalam islam, karena islam mengajarkan kita merayakan ied dengan ibadah kepada Allah, bukan dengan maksiat.

            Wajibnya menghindariperayaan orang-orang kafir:
A. Tidak mengadiri peryaan mereka.
            Ulama sepakat bahwa menghadiri hari besar orang kafir dan meniru mereka dalam perayaan ini hukumnya haram, berdasarkan dalil-dalil berikut:
1.        Dalil-dalil yang melarang menyerupai orang kafir, sebagimana disebutkan sebagiannya di atas.
2.        ijma' (consensus) para sahabat dan tabiin, dimana tidak satupun di antara mereka yang ikut serta dalam acara keagaam orang-orang kafir, padahal pada waktu itu di madinah terdapat orang-orang yahudi yang tentunya mereka melaksanakan acara-acara ritual keagamaan mereka pada waktu-waktu tertentu, bahkan Umar ra melarang orang-orang ahli kitab melakukan kegiatan keagamaan di negara islam.
B. Tidak boleh meniru apa yang dilakukan orang-orang kafir dalam hari raya mereka walaupun tidak ikut serta merayakan.
Ibnu Taimiyah berkata: ((tidak halal bagi umat islam meniru apa saja yang merupakan ciri khas hari raya mereka, baik makanan, pakaian, mandi, menyalakan api, meninggalkan kegiatan keseharian baik pekerjaan maupun ibadah, dan tidak boleh melakukan makan-makan, memberi hadiah, atau menjual barang-barang yang dipakai untuk merayakan hari besar mereka, tidak boleh juga membiarkan anak-anak ikut bergembira atau berpakaian yang bagus. Tegasnya, pada waktu hari raya orang kafir, umat islam tidak boleh melakukan acara husus, akan tetapi melakukan aktifitas sebagaimana hari-hari biasa)) lihat: majmu' fatawa 52/923.

C. Tidak memberi hadiah kepada mereka, atau membantu kebutuhan hari raya mereka dengan jual beli, ibnu taimiyah berkata: (( tidak halal bagi umat islam menjual sesuatu untuk keperluan hari raya mereka, baik daging, bahan makanan, maupun pakaian, dan tidak boleh memberi pinjam kendaraan, atau membantu apapun untuk keperluan hari raya mereka, karena hal tersebut termasuk mengagungkan kesyirikan mereka, dan membantu mereka dalam kekufuran)). Iqtidha' 2/625.
Abu Hafsh al hanafi berkata: "barangsiapa yang menghadiahkan sebuah telur kepada orang musyrik karena mengagungkan hari raya mereka, maka ia telah kafir" (fathul bari 2/315).

D. Tidak memberi ucapan selamat kepada mereka di hari raya mereka.
Ibnu Qayyim berkata bahwa memberi ucapan selamat kepada orang kafir pada hari raya mereka haram, karena itu berarti membenarkan mereka dalam kekufuran.

E. Tidak menghususkan puasa pada hari raya mereka, karena hari raya mereka merupakan hari yang mereka agungkan, maka menghususkan puasa pada hari raya mereka, juga termasuk pengagungan terhadapnya. Lain halnya kalau seandainya seseorang mempunyai kebiasaan puasa pada hari-hari tertentu, lalu kebetulan pada hari itu bertepatan dengan hari raya orang kafir, maka hal ini tidak apa-apa. Begitu pula ibadah-ibadah yang lain, tidak boleh melakuan ibadah husus pada hari raya mereka, seperti shalat, muhasabah dan lainnya, karena itu juga termasuk ikut merayakan atau mengangungkan hari tersebut.

 (Dikutip dari majallah al bayan no 143).

sumber: http://www.islam-center.net/id/articles/60-umum/187-hari-besar-orang-orang-kafir-.html

Jumat, 09 Desember 2011

Membuat Title Bar Menarik

Jika anda ingin blog/web anda menarik dan enak dipandang tidak salahnya anda bisa mencoba tutorial kali ini. Kali ini saya ingin mensharing pengetahuan yang saya ketahui. Tutorial kali ini yaitu membuat title bar yang menarik seperti di blog ini dan lihat berada diatas sediri di web browser anda atau navbar.
Apakah anda tertarik untuk memasang pada blog anda.? kalau anda tertarik ? yach, langsung saja ikuti dan pahami cara-caranya sebagai berikut ini :


Menempelkan Animasi Keren di Blog

Pasti anda bertanya-tanya menempelkan animasi kaya apa si?? kan padahal menempelkan animasi itu mudah sekali ?, cuman tambahkan pada gedget. Tapi tutorial ini beda menempelkan animasi pada umumnya.So saya langsung saja ikuti langkah-langkah berikut. Cara-caranya sangat simple jika anda paham, caranya sebagai berikut :

1. Jelas pertama anda harus masuk ke blogger anda dulu
2. Masuk ke tata letak >>edit html
3. Copy n paste skrip dibawah ini di atas ]]></b:skin>

Jumat, 07 Oktober 2011

Setup FTP Server pada OpenSUSE Menggunakan YAST

FTP server merupakan sebuah server yang memanfaatkan File Transfer Protocol (FTP) untuk keperluan transfer file antar mesin pada jaringan TCP/IP. FTP adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas komputer antar mesin-mesin dalam sebuah jaringan internet atau intranet.
FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan proses download dan upload data. FTP Server dapat diakses menggunakan FTP klien yang berjalan pada modus Konsole / Terminal maupun modus GUI.
Berikut adalah cara melakukan setting FTP Server pada OpenSUSE menggunakan vsftpd. vsftpd terkenal sebagai ftp server yang handal dan tingkat securitynya cukup powerful.
INSTALASI
Cara 1
  1. Buka YAST | Software | Software Management. Cari file vsftpd dan yast2-ftp-server. Pilih (beri tanda centang) dan klik Accept.
  2. Tutup YAST dan buka kembali untuk merefresh tampilan agar ada pilihan FTP Server pada setting network services
Cara 2
  1. Buka konsole / terminal (ALT + F2, konsole)
  2. Ketik
    1
    zypper in vsftpd yast2-ftp-server
  3. Tekan Enter dan tunggu hingga proses instalasi selesai
AKTIVASI
  1. Buka YAST | Network Services | FTP Server
  2. Pada wizard pertama — Start-Up — Tentukan pilihan untuk Service Start. Sebaiknya pilih when booting agar service FTP langsung berjalan pada saat komputer dihidupkan. Untuk Switch On &amp; Off, kita bisa langsung menjalankan FTP Server. Lanjutkan setting dengan memilih General pada bagian kiri.
  3. FTP1
  4. Pada wizard kedua — General — tentukan banner Welcome Message, pilihan Chroot (jika dipilih, user tidak akan bisa kemana-mana selain di home directory sendiri), Verbose Logging (Pesan log akan ditampilkan), Umask (default umask user dan group), serta lokasi folder untuk masing-masing user baik anonymous maupun authenticated user. Setelah disetting, klik bagian Performance
  5. FTP2
  6. Pada wizard ketiga — Performance — tentukan setting koneksi akan diputus jika user idle alias tidak melakukan apa-apa selama sekian menit, kemudian jumlah maksimum klien yang boleh mengakses dari 1 IP, Jumlah total klien yang boleh mengakses dan maksimum bandwidth yang diberikan. Setelah selesai, pindah ke bagian Authentication
  7. FTP3
  8. Pada wizard keempat — Authentication — tentukan siapa saja yang boleh mengakses FTP Server, dan apakah user anonymous boleh melakukan proses upload atau tidak. Untuk keamananan, opsi ini sebaiknya dinon aktifkan, jangan ikuti contoh saya dibawah ini, hehehe… Setelah selesai, pindah ke bagian Expert Setting
  9. FTP4
  10. Pada wizard kelima — Expert Settings– tentukan pilihan untuk Passive Mode, akses SSL (Secured Sockets Layer) dan setting Firewall. Jika Firewall diaktifkan, kita harus memberikan akses pada port yang digunakan oleh FTP Server, biasanya port 21. Setelah selesai, klik Finish.
  11. FTP5
KONFIGURASI FIREWALL UNTUK FTP
  1. Buka teks editor dalam akses root, misalnya kwrite dengan menekan tombol ALT+F2 dan mengetik perintah
    1
    kdesu kwrite
  2. Buka / edit file /etc/sysconfig/SuSEfirewall2
  3. Berikan akses ftp pada variabel FW_SERVICES_EXT_TCP, contoh :
    1
    FW_SERVICES_EXT_TCP="http https ftp"
  4. Aktifkan fungsi tracking dan NAT pada variabel FW_LOAD_MODULES, Contoh :
    1
    &lt;code&gt;FW_LOAD_MODULES="ip_conntrack_ftp ip_nat_ftp"&lt;/code&gt;
  5. Jalankan ulang service FTP Server
    1
    service vsftpd restart
KONFIGURASI USER
  • Buat group untuk ftp-account:
  • 1
    groupadd ftp-account
  • Buat home direktori buat ftp-account:
  • 1
    mkdir /home/ftp-account/
  • Ubah hak akses direktori ftp-account:
  • 1
    chmod 750 /home/ftp-account
  • Ubah kepemilikan direktori ftp-account:
  • 1
    chown root.ftp-account /home/ftp-account
  • Buat user untuk akses FTP:
  • 1
    useradd -g ftp-account -d /home/ftp-account vavai
  • Buat password untuk user vavai :
  • 1
    passwd vavai
    new password: reenter new password:
TESTING FTP SERVER
  1. Melalui konsole (ALT + F2, konsole) untuk user anonymous
  2. FTP6
  3. Melalui konsole (ALT + F2, konsole) untuk user authentikasi
    FTP7 
    Sumber :

    Root Nexus One 2.3.6 ? Why Not


    Meskipun sudah berumur, smartphone Android darah murni Google yaitu Nexus One akhir September kemarin mendapatkan update dari Google dan menjadi Ginggerbeard 2.3.6 . Seperti update - update sebelumnya maka update ini akan menghilangkan root pada android kita sobat. Nah ini sedikit sharing dari untuk mendapatkan kembali status Superuser (root) yang cuma 3 menit sobat, mudah...


    begini caranya:

    2. Matikan Nexus one lalu Masuk ke Bootloader , caranya tekan tombol power + Volume up + Trackball secara bersamaan dan anda akan dibawa masuk ke bootloader

    3. Tancapkan USB dan sambung N1 ke Komputer kita sobat

    4. Perhatian, untuk masing - masing Operating sistem beda:
    - WINDOWS - double click 'install-superboot-windows.bat'
    - MAC - Open a terminal window to the directory containing the files, and type 'chmod +x install-superboot-mac.sh' followed by './install-superboot-mac.sh'
    - LINUX - Open a terminal window to the directory containing the files, and type 'chmod +x install-superboot-linux.sh' followed by './install-superboot-linux.sh'

    tunggu hingga proses penyuntikan / rooting (hehehe disuntik tuh androidnya...) selesai 100%

    dan Copot kabel, Taraaaa 
    Root N1 - Semoga bermanfaat
    Terima kasih :)